Dongeng Anak Nusantara
Posted by dongeng anak nusantara
On 08.59
Selengkapnya disini Dongeng Anak Nusantara
Dongeng Sebagai Perkembangan Psikologi Anak di Tengah Badai Audio Visual
Posted by dongeng anak nusantara
On 09.39
Human touch, atau sentuhan manusiawi dalam perkembangan anak adalah sebuah pola konstruktif yang mendukung pertumbuhan mental anak. Dalam hal ini sentuhan tersebut dapat diperoleh dari cara mereka menjelajahi alam imajinasinya. Karena jika imajinasi anak di kontrol dan terus dipicu untuk mengeksplorerasi rasa penasaran dan keingin tahuannya, maka secara otomatis akan memicu perkembangan sikap dalam pertumbuhannya.
Seperti halnya dalam bersosialisasi, seorang anak yang imajinasinya dikembangan dengan baik, maka dia akan cenderung aktif dan responsif dalam menyikapi sesuatu yang baru ditemukannya. Lain halnya dengan anak yang tidak mendapatkan imajinasi yang baik, maka ia akan cenderung murung dan tidak memiliki rasa percaya diri yang lemah. Sehingga rasa takut dan malu menjadi lebih besar dalam keshariannya bersosialisasi.
Pola perkembangan kepribadian dari alam imajinasi atau hayalan ini diperkuat oleh ungkapan Sigmound Freud bahwa “mimpi/imajinasi adalah sublimasi dan kompensasi dari kehidupan sehari hari yang tidak terpenuhi………” Dalam hal ini dongen yang sifatnya menumbuh kembangkan imajinasi dapat mewakili ketidak berdayaan anak dalam melakukan hal hal yang tidak biasa, berperan besar dalam mengembangkan ide-ide sebagai stimulus dalam menyikapi segala sesuatu dalam kenyaataanya. Sebagai contoh dari cerita Fabel, anak bisa merimajinasi untuk berinteraksi dengan binatang. Sehingga seorang anak bisa mengetahui apa yang dirasakan binatang jika mereka (binatang tersebut) tidak di beri kasih sayang oleh majikannya.
Muatan moral yang disampaikan melalui dongeng, akan lebih mudah ci cerna oleh anak anak. Hal tersebut akan dapat tercapai jika cara penyampaian dongeng dilakukan sedemikian rupa sehingga anak bisa menerimanya dengan senang. Sehingga proses bermain/ berimajinasi dapat diraih dengan memberikan pemblajaran hidup. Dongeng yang diberikan secara continue, maka akan membentuk kepribadian yang lebih baik karena secara struktural dari caranya berfikir atau dari alam bawah sadarnya telah dibentuk kepribadian yang baik, yang diarahkan melalui muatan moral yang ada dalam dongeng tersebut.
****
Dewasa ini perkembangan dunia elektronik begitu pesat berkembang. Segala aspek kehidupan menjadi bahan komoditi bisnis yang di kelola para pengusahanya secara besar besaran. Kemudian gelombang budaya visual menjadi sebuah paradigma baru yang disadari atau tidak telah mengikis eksistensi dongeng di kalangan masyarakat Indonesia.
Keberadaan visualisasi cerita yang begitu di gemari anak anak di Indonesia, menjadi salah satu alasan orang tua untuk memberikan fasilitas tersebut kepada anaknya, sehingga mereka (para orang tua) sedikit terbantu untuk memberikan anak-anaknya rasa nyaman dan senang dalam kesehariannya.
Maka dari itu. esksistensi dongeng di kalangan anak-anak, kini lebih di kendalikan remot televisi. Dalam remot tersebut seorang anak bisa memilih cerita yang di inginkannya. Tentu saja keberadaan itu tak sepenuhnya cukup. Karna selain televisi, anak anak juga gemar bermain video game dan permaina permainan lain yang sifatnya jauh dari suasana keakraban orang tua dan anaknya dalam aktivitas mendongeng.
Keberadaan media visual yang ada memang dapat juga menumbuhkan imajinasi anak. Namun demikian selain tayangannya yang dikhawatirkan tidak sesuai, media audio visual tersebut memiliki nilai negative yang bisa melemahkan daya kreatifitas imajinasi anak. Hal demikian diakibatkan oleh para pelaku dan latar cerita yang secara instan dapat di bentuk secara sekaligus oleh anak anak, dalam hal ini tentu saja imajinasi anak akan terpatok dengan apa yang disaksikannya. Sehingga daya imajinasinya menjadi melemah.
Lain halnya dengan dongeng, meskipun beberapa anak mendengarkan sebuah dongeng secara bersamaan, namuan setiap anak akan memvisualisasikan latar dan tokoh yang di dengarnya secara berbeda beda. Bahkan sebuah dongeng yang didapatnya akan menjadi fantasi stereotype atau pengulangan yang tidak berhenti. Dapat dibayangkan jika muatan moral yang baik itu yang diperolehnya, maka selama kisah itu masih ada dalam alam bawah sadar anak, selamanya dia akan di ingatkan oleh dongeng tersebut jika akan melakukan hal hal yang tidak baik.
****
Tidak dapat dipungkiri, dalam kenyataannya, televisi memang tidak bisa lepas dari kehidupan anak anak. Namun demikian itu bisa di minimalisir dengan memberikan dongeng yang jika di berikan dengan sebaik baiknya pasti akan memberikan perubahan dari sebelumnya.
Dari keberadaan media audio visual yang marak ini, dan menyimak akan begitu pentingnya kita mewaspadai media tersebut bagi perkembangan psikologi anak. Maka penulis mengajak membudayakan kembali dongeng yang bermuatan moral kepada anak. Sehingga dalam perkembangannya, seorang anak akan mendapat keseimbangan antara cerita yang didapatnya dari tayangan televisi dengan dongeng yang memiliki nilai moral yang kita berikan.
*****O*****
Saya Bisa Menulis Dongeng!
Posted by dongeng anak nusantara
On 05.06
Hai teman-teman yang tergabung dalam group Paradoks, perkenalkan saya Vanda Yulianti, seorang ibu dengan dua putra yang saat ini memiliki profesi menulis fiksi anak. Ketika bergabung dengan group FB Paradoks, Admin, “menyambut” kedatangan saya dengan mem-publish salah satu cerita anak karya saya yang sudah lama “tergolek” di blog saya. Terima kasih. Terima kasih juga untuk teman-teman baru yang memberi komentar atau jempol.
Atas permintaan salah seorang admin group pula, saya “memberanikan” diri berbagi di forum ini. Saya ingin berbagi pengalaman, “Bagaimana sih, menciptakan sebuah cerita anak itu?”. Sebenarnya, saya pun masih sangat baru di dunia penulisan fiksi anak, jadi maaf ya, kalau ada kalimat yang kurang. Silakan dikoreksi dan kita sama-sama membenahi :)
Awal mula saya terjun di dunia penulisan anak adalah karena saya suka membaca. Dari membaca, lalu mengumpulkan buku-buku cerita, membayangkan isi cerita yang dibaca, berkhayal, bermain karakter sebagai tokoh dalam cerita, membuat saya menuangkan hasil olah imajinasi itu ke dalam tulisan. Karya pertama saya, buku berjudul “Mirel The Sweet Butterfly” (penerbit Erlangga For Kids) - 2005, adalah contoh “kenekatan” olah imajinasi. Buku pertama ini merupakan buku untuk balita, dengan tujuan mengenalkan aneka serangga sebagai karakter cerita, seperti kupu-kupu, kumbang, kepik, dan lebah.
Darimana idenya?
Dari melihat polah putra pertama saya yang sedang seru-serunya bertanya tentang serangga!
Jadi, bagi saya, modal awal menulis fiksi anak itu adalah, senang membaca cerita anak dan bisa menyaring ide dari lingkungan terdekat. Kebetulan saya punya anak, ya anak saya-lah yang menjadi sumber ide.
Lalu, setelah buku pertama, saya mulai mendapat kesempatan membuat serial petualang anak-anak di majalah Bravo (Erlangga). Wah, saya mendapat tantangan, isi cerita saya “naik kelas” dari buku balita dengan kalimat sederhana dan permainan gambar yang indah, menjadi cerita untuk anak sekolah dasar yang harus lebih “seru”, badung, serba ingin tahu, cerdas dan berani. Dari situ, saya mengingat masa ketika saya duduk di bangku SD, kebetulan anak saya sudah beranjak SD, saya perhatikan bagaimana dia dan teman-temannya di sekolah.
Modal kedua, saya simpulkan, saya bisa menarik ide cerita dengan pengalaman masa kecil saya.
Walau terdengar klise, dua modal menulis fiksi anak diatas, bisa menjadi pijakan ide-ide yang mengalir deras dan “gila”.
Saat ini, seiring dengan waktu dan karya saya yang lumayan bertambah, apa pun yang saya alami sekarang, bisa menjadi sebuah dongeng yang menarik untuk anak-anak. Contoh, ketika saya mendapat warisan sebuah cermin antik dari mendiang nenek saya, mengalirlah cerita “Cermin Seribu Kisah” yang saya buat naskah itu untuk majalah Chaki. Lalu, ketika bunga asoka di halaman semakin subur, lahirlah cerita “Cerita Bunga Asoka”, untuk beberapa ide, saya senantiasa menyisipkan fakta nyata tentang karakter dalam fiksi saya, seperti bunga asoka yang ternyata adalah bunga yang dianggap membawa kebaikan karena Sang Budha dilahirkan di kerimbunan asoka, misalnya. Atau fakta-fakta lainnya yang bersifat ilmu pengetahuan umum.
Fakta nyata ini bisa kita jelajah dari rajin membuka internet, kan? :)
Jadi, modal ketiga adalah konsep cerita. Bagaimana cerita yang kita buat mampu menambah wawasan pembaca kecil kita. Terutama untuk karya yang orisinil kita buat, ya?
Kebetulan saya didukung satu sponsor dan penerbit Happy & Happy, telah meluncurkan 2 buku berisi masing-masing 10 dongeng, bertajuk “10 Kisah Dongeng Untuk Anak Indonesia”. Di sini konsep yang diangkat adalah mengenalkan cerita dengan latar belakang Indonesia, agar anak-anak Indonesia lebih kenal dengan budayanya. Dari 10 dongeng, 8 adalah karya asli saya dan 2 adalah cerita rakyat yang terkenal. Sengaja saya sisipkan, agar anak-anak tetap mengenal cerita-cerita klasik Nusantara.
Kira-kira demikian sharing saya tentang menulis cerita anak. Mungkin teman-teman lain ada yang memiliki pengalaman lain yang lebih seru?
Kalau salah seorang admin group Paradoks berpendapat di wall saya kemarin, kira-kira demikian kalimatnya : “Saya hanya punya semangat, tetapi tidak mengerti teknik penulisan yang baik”, saya rasa modal utama, diatas modal-modal yang saya sudah jabarkan adalah : SEMANGAT! Saya bisa menulis dongeng!
Salam Hangat,
Vanda Yulianti : peserta PARADOKS 2011
Legenda Dan Dongeng Anak Nusantara Tidak Boleh Mati!
Posted by dongeng anak nusantara
On 00.02
Salam Dongeng Anak Nusantara,
Posting ini merupakan lanjutan dari http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/04/02/legenda-nusantara-diakui-malaysia-prihatin/ (sekuel). Bisa dianggap sebagai jawaban atas seluruh komen yang telah diberikan teman-teman di postingan tersebut, dan kami mengutamakan komen yang bersifat membangun, kami tidak ingin membuka lebih lebar celah perbedaan, debat kusir yang tidak ada ujung pangkalnya, dan tentu saja jawaban atas komen dari teman-teman yang bersifat menengahi, memberi peluang kami untuk sedikit meredam kegalauan hati menyikapi masalah klaim-mengklaim budaya yang dilakukan orang-orang dari negara Malaysia terhadap bangsa kita, INDONESIA.
Inilah jawaban kami..
Nama Indonesia sudah makin terpuruk oleh kelakuan orang-orang yang tamak, lemah iman, sombong, dan picik! Sementara budaya adalah akar kehidupan, identitas bangsa, harta kekayaan rakyat, yang harus tetap utuh, minimal tidak boleh berkurang! Jangan tunggu musnah..
Maka kami pikir sebagai salah satu elemen bangsa ini, kami harus bersikap, kami harus melakukan sesuatu. KARYA NYATA.. sekecil apapun karya itu, kami landasi dengan niat yang tulus, berharap ridho Yang Maha Kuasa, juga dilandasi rasa cinta terhadap budaya Indonesia.
Bila kemarin kami baru memulai dengan langkah awal mengumpulkan dongeng anak Nusantara, maka hari ini langkah itu sudah mulai direalisasikan, antara lain:
1. Telah dibuat group Facebook dengan tajuk Dongeng Anak Nusantara, siapapun boleh masuk menjadi anggota group untuk melakukan diskusi, saling berbagi dengan anggota lain tentang segala hal yang menyangkut Dongeng Anak Nusantara. http://www.facebook.com/home.php?sk=group_193217417381675
2. Telah dibuat akun Kompasiana dengan id: Dongeng Anak Nusantara yang akan digunakan secara optimal.
3. Rencana pelaksanaan Event dengan tajuk PARADE DONGENG ANAK NUSANTARA (tunggu pengumuman selanjutnya).
Untuk itu kami mengajak seluruh rekan kompasianer untuk segera ikut andil dalam kesempatan ini, kami menunggu ide-ide cemerlang rekan-rekan di Group Facebook, Informasi kegiatan (poin 3) bisa didapatkan di Group Dongeng Anak Nusantara.
Akhir kata, mari rekan-rekan.. kita berjabat erat, saling merangkul, merapatkan barisan, Indonesia butuh ide segar, wawasan luas, untuk menyelamatkan aset budaya yang berupa DONGENG ANAK NUSANTARA dalam karya nyata!
Legenda dan Dongeng Anak Nusantara Tidak boleh Mati!
Tunggu apa lagi?
Jabat erat,
Dongeng Anak Nusantara
Atas nama pribadi, ijinkan kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Kompasiana (admin), teman-teman kompasianer, teman-teman di Facebook, teman-teman di twitter yang telah memberi support yang begitu besar kepada kami.
Inilah jawaban kami..
Nama Indonesia sudah makin terpuruk oleh kelakuan orang-orang yang tamak, lemah iman, sombong, dan picik! Sementara budaya adalah akar kehidupan, identitas bangsa, harta kekayaan rakyat, yang harus tetap utuh, minimal tidak boleh berkurang! Jangan tunggu musnah..
Maka kami pikir sebagai salah satu elemen bangsa ini, kami harus bersikap, kami harus melakukan sesuatu. KARYA NYATA.. sekecil apapun karya itu, kami landasi dengan niat yang tulus, berharap ridho Yang Maha Kuasa, juga dilandasi rasa cinta terhadap budaya Indonesia.
Bila kemarin kami baru memulai dengan langkah awal mengumpulkan dongeng anak Nusantara, maka hari ini langkah itu sudah mulai direalisasikan, antara lain:
1. Telah dibuat group Facebook dengan tajuk Dongeng Anak Nusantara, siapapun boleh masuk menjadi anggota group untuk melakukan diskusi, saling berbagi dengan anggota lain tentang segala hal yang menyangkut Dongeng Anak Nusantara. http://www.facebook.com/home.php?sk=group_193217417381675
2. Telah dibuat akun Kompasiana dengan id: Dongeng Anak Nusantara yang akan digunakan secara optimal.
3. Rencana pelaksanaan Event dengan tajuk PARADE DONGENG ANAK NUSANTARA (tunggu pengumuman selanjutnya).
Untuk itu kami mengajak seluruh rekan kompasianer untuk segera ikut andil dalam kesempatan ini, kami menunggu ide-ide cemerlang rekan-rekan di Group Facebook, Informasi kegiatan (poin 3) bisa didapatkan di Group Dongeng Anak Nusantara.
Akhir kata, mari rekan-rekan.. kita berjabat erat, saling merangkul, merapatkan barisan, Indonesia butuh ide segar, wawasan luas, untuk menyelamatkan aset budaya yang berupa DONGENG ANAK NUSANTARA dalam karya nyata!
Legenda dan Dongeng Anak Nusantara Tidak boleh Mati!
Tunggu apa lagi?
Jabat erat,
Dongeng Anak Nusantara
Para Pecinta Fiksi, Menulis Dongeng Yuuuk…
Posted by dongeng anak nusantara
On 23.58
caranya mudah, baca petunjuknya di sini ya…
Bagi yang tidak punya FB dan berkeinginan untuk mendaftar, silahkan daftar di sini
Jangan ragu dan jangan malu, ramaikan kompasiana dengan dongeng anak,
Aksi ini akan di gelar pada tanggal 23 April jam 20.00 WIB, hingga 24 April jam 20.00 WIB.
Bagi yang berminat tunggu apa lagi, ramaikan kompasiana dengan dongeng anak..
Besar harapan kami, para pecinta fiksi di Kompasiana ikut menyumbang minimal satu karyanya, yang akan di posting serentak oleh masing- masing pemilik akun pada tanggal yang telah di tentukan..
Mari lestarikan dongeng anak nusantara, kalau bukan kita, siapa lagi????
Salam Dongeng anak nusantara…
Parade Dongeng Anak Nusantara (Paradoks) di Kompasiana
Posted by dongeng anak nusantara
On 23.56
Menindak lanjuti keprihatinan Arrayanov dalam postinganya mengenai legenda nusantara yang di temukan berada di blog seseorang (yang mengatakan bahwa legenda yang kita kenal berasal dari Nusantara tersebut asalnya bukan dari Indonesia) tulisan tersebut bisa di baca disini dan kelanjutanya disini maka dengan ini kami mengajak pecinta fiksi di Kompasiana untuk mengikuti kegiatan yang kita namakan : Parade Dongeng Anak / legenda Nusantara (PARADOKS) Kompasiana, yaitu sebuah aksi yang mengajak para pecinta fiksi untuk membuat karya yang berupa dongeng anak.
Bagi anda yang ingin mendaftar, silahkan untuk bergabung di Group FB Parade Dongeng Anak Nusantara .
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Kisah dongeng yang sering diangkat menjadi saduran dari kebanyakan sastrawan dan penerbit, lalu dimodifikasi menjadi dongeng modern. [wikipedia]
Di sini kita mengajak teman-teman semua untuk membuat dongeng, mengenai apa saja, tidak ada batasan, boleh dongeng yang sudah ada, justru ini lebih di utamakan, seperti Malin Kundang,, tapi harus di modifikasi, tidak boleh asal copas, kemudian di anjurkan juga membuat dongeng baru , sekali lagi tidak ada batasan, boleh dongeng mengenai apa saja. Boleh berupa fabel ataupun sage.
Petunjuknya adalah sebagai berikut :
- Peserta menayangkan satu atau lebih Dongeng / legenda di Kompasiana pada hari Sabtu, 23 April 2011 mulai pukul 20.00 WIB sampai hari Minggu, 24 April pukul 20.00 WIB.
- Dongeng/legenda anak dimaksud bersifat bebas dari segi tema dan genre, dengan target pembaca anak umur 5 - 10 tahun. Boleh dongeng / legenda lama yang di modifikas, ini di utamakan (contoh : Malin Kundang, Kancil , Timun Emas, bawang putih bawang ) tetapi tidak boleh copas langsung dari web manapun.
- panjang dongeng minimal 500 kata dan maksimal 1.500 kata.
- Penulis boleh lebih dari satu orang (kolaborasi dianjurkan..:)
- dongeng/legenda anak yg tayang akan diusahakan oleh panitia untuk DITERBITKAN menjadi BUKU.
- Tag wajib bagi setiap postingan peserta adalah; #paradoks, #AkuCintaDongengNusantara.
- Dongeng dan cerita anak sedapat mungkin berbasis local genius (menggali khazanah budaya daerah dari sabang sampai marauke)
- tema dan genre cerita anak bebas (klasik maupun futuristik)
- Karya yang ikut tidak boleh mengandung unsur pornografi, SARA dan kekerasan baik dalam cerita maupun ilustrasi pendukungnya.
- Tujuan utama setiap cerita adalah pesan moral yang bisa menjadikan anak Indonesia menjadi generasi penerus yg berkualitas.
- Hal lainnya akan di beritahukan selanjutnya .
Saat ini pendaftaran sudah di buka di group FB, silahkan bergabung di group FB kami sekarang juga : Group FB Parade Dongeng Anak Nusantara .
Lestarikan dongeng nusantara, bukti cinta kita terhadap negeri Indonesia ;)
Salam dongeng nusantara
Yuk Ikut Parade Dongeng Anak Nusantara (PARADOKS) di Kompasiana…
Posted by dongeng anak nusantara
On 23.34
Wow…!!!
Satu kata yang ingin saya teriakan malam ini…. Amazing..!!! (pasti pada bingung ya kenapa??)
Begini kawan, khusunya kawan-kawan yang senang menulis fiksi, saat ini sedang di adakan sebuah kegiatan yang di beri nama Parade Dongen Anak Nusantara di Kompasiana, yaitu sebuah aksi yang mengajak para pecinta fiksi untuk membuat karya yang berupa dongeng anak.
Mengapa saya bilang amazing.. karena dalam sehari , dari tanggal 2 April 2011, sampai tulian ini saya buat , saat ini sudah terkumpul 69 peserta yang akan mengikuti parade Dongeng Anak Nusantara (PARADOKS), yang nantinya, karya - karya peserta akan di postingkan pada hari sabtu , tanggal 23 April jam 20.00 WIB, hingga minggu, 24 April pukul 20.00 WIB.
Bagi kawan-kawan yang belum tau informasinya, siahkan klik di sini
Ide ini berawal dari keprihatinan sahabat kompasiana kita Arrayanov.
Awalnya mbak Array menulis keperihatinannya tersebut di wall FB group Project Buku FFK, begini tulisan tersebut :
baru saja nemu blog milik org Malaysia, blog title nya: KUMPULAN DONGENG RAKYAT MALAYSIA, cuma ada beberapa postingan di dlm blog itu, tapi.. waktu saya buka ternyata yang dimaksud dengan ‘dongeng rakyat malaysia’ itu Legenda Nusantara: Malin Kundang, Sangkuriang, dan satu dongeng Bawang Putih dan Bawang Merah…. ini maksudnya apa ya??
Tulisan tersebut langsung di sambut oleh beberapa komentator , ada Ferra, Roni, Babeh Helmi, Dyah, saya sendiri dan lain lain termasuk babeh Helmi, dan babeh Helmi menyarankan supaya mempostingkan di Kompasiana agar masalah ini bisa disikusikan lebih lanjut. Tak berapa lama mbak Array benar-benar mempostingkan keprihatinnaya tersebut yang tak di sangka menjadi HL dan menjadi sebuah diskusi yang panjang sekali. Bagi yang belum membaca bisa lihat di sini.
Dan dari sana datanglah beberapa dukungan (salah satunya dari saya hihihi, narsis, yang ngomporin biar bikin acara serupa FFK) yaitu untuk membuat kegiatan menulis dongeng anak nusantara yang secara serentak, dan karya tersebut akan di postingkan di Kompasiana pada hari dan tanggal serta jam yang telah di tentukan.
Mbak Array.. I lop you puuuulll…. kau memang hebat.. ;),
Daeng Anto teman mojok kita yang memberi nama PARADOKS.. I lop u puuuull
kawan2 yang telah tergabung dan mendaftarkan diri di FB Parade Dongeng Nusantara juga kalian sangatlah hebat, saya nggak bisa berkata - kata lagi, 1000 jempol buat kalian semua.
Nah, dari sana kemudian mbak array kirim massage via FB begini bunyi pesannya :
Arrayanov 02 April jam 17:28
ini langit…. Langit kan??
hehehe ayoooo kita bekerja..
kan saya bilang ga mungkin sendiri
hmmm
mulai dari mana ya??
hehehe ayoooo kita bekerja..
kan saya bilang ga mungkin sendiri
hmmm
mulai dari mana ya??
Langit 02 April jam 17:56
kita bikin festival dongeng aja mbak, ajak pecinta fiksi kompasiana, caranya kayak waktu festival fiksi, posting di kompasiana , boleh kolaborasi, boleh juga sendiri, mbak array bikin dulu di keterangan Fb group, nama acaranya festival dongeng nusantara atau boleh pilih nama lain, tanggal postingnya mari kita tentukan kapan, yang berminat silahkan daftar di FB. Nah biar pecinta fiksi di kompasiana tau ada acara ini, mbak array postingkan deh di sana, plus cantumkan link group FB ini.. isi postinganya adalah ajakan bikin festival dongeng nusantara, boleh apa saja, dan bagi yang berminat dan mencintai fiksi di persilahkan untuk daftar dan bergabung di group.Kemudian obrolan ini berlanjut ke YM dan mbak Array mengajak mojok melalui YM hahaha… Bingung awalnya mau ngapain. Kita mojok rame - rame, ada saya, mbak Array sendiri dan Daeng Anto, kemudian saya tinggal keluar karena ada keperluan dan acara mojok tetap berlanjut. Saat saya pulang, acara mojok masih belum terputus, sepertinya pembicaraan sudah berjalan jauh entah sampai mana, peserta mojokpun sudah banyak . Ada teman-teman lain juga setelahnya, Granito Ibrahim, Jingga, Roci Panjaitan, haduuh siapa lagi ya di malam minggu itu yang mojok bareng di YM sampai pagi.. (saya lupa).
Awalnya group FB sudah di buat oleh mbak Array, sudah ada beberapa anggota, kemudian di ubah-ubah segala sesuatunya atas kesepakatan mojok bersama, termasuk diubah namanya menjadi Parade Dongeng Anak Nusantara (PARADOKS) .. Mulailah semua gerilya add teman- teman ke sana, di catutlah teman-teman secara sukarela untuk di jadikan admin, karena kalau sendirian mbak Array nggak mungkin sanggup kan??
Nah, malam ini sudah banyak yang mojok bareng di chat FB Parade Dongeng Anak Nusantara, ramai sekali kelihatanya. Saya ketinggalan karena sehari ini berada di luar, no lapie ;) dan begitu buka group tersebut, amazing, tadinya baru sekitar 28 peserta, dan kini sudah 69 peserta, kalian pecinta fiksi memanglah hebat..!!! Dan saya yakin peserta akan terus bertambah, AMIN.
Nah buat teman-teman yang peduli dengan dongeng nusantara yang sepertinya mulai punah, tunggu apa lagi, ayooo ikutan gabung ke group FB Parade Dongen Anak Nusantara, daftarkan namamu di sana untuk ikut serta berpartisipas dalam kegiatan ini, buktikan kita mencintai nusantara termasuk dongengnya.
Petunjuknya baca di sini : Parade Dongeng Anak Nusantara
Bagi yang tidak memiliki FB, boleh juga daftar di kolom komentar ini nanti saya bantu sampaikan ke sana dan saya bantu update kan datanya di sini.
Telah di buat pula akun Dongeng Anak Nusantara (DAN) di Kompasiana ini, silahkan add ya??
——————————————————————————————————————————————
Inilah daftar peserta sampai detik ini :
Bagi teman-teman yang ingin mengikuti Parade Dongeng Anak Nusantara ini, yang karyanya nanti akan di postingkan secara serentak di Kompasiana mulai Sabtu 23 April pukul 20.00 WIB, hingga Munggu 24 April pukul 20.00 WIB, dipersilahkan untuk mendaftarkan diri Anda mulai sekarang, setiap saat data ini akan berubah mengikuti jumlah peserta yang mendaftar.Peserta boleh berkolaborasi dan boleh sendiri. Cara pendaftaran hanya dengan menyebutkan id anda (di Kompasiana bukan akun FB)
Misal : Langit daftar ya???
atau untuk kolaborasi
Langit & Granito Ibrahim daftar ya kolaborasi???
Daftar Peserta saat ini adalah :
Misal : Langit daftar ya???
atau untuk kolaborasi
Langit & Granito Ibrahim daftar ya kolaborasi???
Daftar Peserta saat ini adalah :
- Arrayanov
- Langit
- SoClose (R)
- herlya an-nisa milanisti
- Granito Ibrahim
- Princess E Diary
- R-82
- Gusti Bob
- Yulia Rahmawaty
- Daeng anto
- Mimin Mumet
- Indriati See
- babeh Helmi
- Youly Chang
- Candra Permadi
- Dian
- Fera Nuraini
- Hamzet & Mia Wulandari (Kolaborasi)
- Indra F Soaleh
- Halim Malik & Tonny Mondong
- Om Jay
- Acik Muhtar
- Afandi Sido
- Asep’cula’ Hermawan
- Albertus Fiharsono & Mia Wulandari (Kolaborasi)
- Burdani Dani
- Abebah Adi
- Angel Lie
- Langit & Fera Nurani
- Albertus Fiharsono
- Pramita.dea
- Edi Siswoyo
- Fitri y Yeye
- David Solafide
- Green.B & Mas - Mus (Kolaborasi)
- Mas-Mus
- Green.B
- Ahmed Tsar Blenzinky & Uleng Tepu (Kolaborasi)
- Joe Wicaksono
- Khussy Alfarisi
- Presley Anzjas Harianja
- Pungky Prayitno
- Santy Novaria
- Nuri Nura
- Odie Salahuddin
- Erianto Anas
- Bayu Aiueo Impruve
- Hesty Edityo
- Syariful Alam
- Yani Herda
- Annisa Fitri Rangkuti
- Bang Misee Teumbaga Ps
- Sari Novita
- Hm Zwan
- Fitri Ati
- Joey Loing
- Deasy Maria
- Faradina Izdhihary
- Ratna Yunus
- M. Rawa El Amady
- Bengkel Refo Toray
- El Hida
- Langit & Dyah Restyani
- Triansyah PJ
- Agung Hariadi
- Hawa
- Hesya Permana
- Della Anna
- Della Anna & Arrayanov
- Haz Algebra
- Nuraziz Widiyanto
- Dhani Ajah
- Anazkia Aja
- Perawan Alas, Dorma, Erianto Anas
- Perawan Alas, Dorma, Hamzet
- Anaz
- Diah Chamidiyah
- Dewilailypurnamasari
- Christie Damayanti
- Banu
- Herry FK
- Naqiyyah Syam
- Dina Sulistyaningtias
- Okky
- Raffa Muhammad
- Thamrin Dahlan
- Ida A Murti
- Valentino
- Chrsitie Damayanti & Valentino (Kolaborasi)
- Fitri Puspita Hapsari
- Arisksatriyan
- Cinta